Dalam gambar di atas, telah dijelaskan bagaimana Kronologi pesawat Adam Air penerbangan nomor KI- 574 bisa jatuh dengan kehancuran yang sangat dahsyat. Bisa dibilang dahsyat karena pesawat ini pecah berkeping-keping. Mengapa bisa? Pesawat Adam Air penerbangan nomor KI-574 mengalami hal yang bisa dibilang tidak lazim, saat pesawat Adam Air mengalami kerusakan pada Hampir Seluruh Sistem Instrumen-nya termasuk juga dengan Sistem Auto Pilot-nya, pesawat ini kehilangan ketinggiannya sehingga dengan curam menuju perairan Majene. Sebelum itu pesawat ini melayang pada ketinggian 35.000 feet atau sekitar 12.000 meter diatas permukaan laut dengan aman, namun kemudian pada pukul 14.07 WIB, pesawat itu mendadak hilang dari radar, termasuk juga radar pesawat-pesawat lain yang berada pada route yang sama. Hal itu disebabkan kerusakan pada Sistem Auto Pilot-nya ini membawa pesawat ini menuju angin badai sehingga secara tidak disengaja pesawat ini berputar ke arah kanan sembari juga menurun dengan curam menuju perairan Majene tanpa disadari langsung oleh Pilot dan Co-Pilot. Penurunan yang drastis ini menyebakan Penggelebungan pada cabin/badan tanpa bisa diadaptasi oleh pesawat, karena hal ini berlangsung dengan sangat cepat, sehingga badan pesawatpun akhirnya Pecah.
Hal inilah yang membuat Tragedi Adam Air penerbangan nomor KI-574 sangat susah diselesaikan karena pecahan pesawat ini tersebar ke seluruh penjuru, begitu juga BlackBox-nya.
Kami harapkan kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua maskapai penerbangan juga kita, agar dalam prosesnya kita tidak melakukan sebuah tindakan dengan setengah-setengah, jangan sama dengan tragedi di atas yang disebabkan oleh kurangnya perawatan pada pesawat khususnya Sistem Instrumen yang sangat berperan penuh dalam suatu penerbangan.